
Heartbeats
Kadang, banyak pertanyaan sederhana yang sulit sekali untuk dijawab. Semisal; things that make you happy. Seorang teman pernah berucap “Jan dipikian, dirasoan (Jangan dipikirkan, rasakan. Don’t think about it, just feel). Karna itulah mungkin, gue bingung hal apa yang membuat gue bahagia. Terlalu banyak.
Semisal, bisa bangun pagi dalam keadan sehat dan utuh. Dee Lestari pernah menulis tidak ada yang lebih merdu melebihi detak jantung.
Heartbeats. Karena itulah gue memiliki harapan-harapan. Sebab, gue bahagia ketika memiliki harapan-harapan dalam hidup. Membanyangkan jika suatu hari itu terwujud. Iya, menghayal pun bikin gue bahagia.
Bertemu di video call What’s App group keluarga. Melihat ponakan yang semakin lucu, dan wajah bahagia ayah ibu. Menanyakan kabar orangtua dan aktivitas mereka seharian ngapain aja. Yes. It makes me happy. Sebuah previllage yang tidak semua orang miliki. Orangtua yang masih sehat dan bahagia. Alhamdulillah. Terima kasih ya Allah :’)
Sulit sekali gue melanjutkan menulis hal-hal yang membuat bahagia. Karna gue bahagia hanya karena mendapat pesan dari orang-orang terdekat, membeli makanan yang gue suka, melihat saldo rekening di hari gajian (tolong digaris bawahi; di hari gajian
), mencoret satu persatu wish list gue. Melihat orang-orang terdekat bahagia, berbagi sejumlah rezeki, dan yang paling tidak penting tapi sangat penting di masa pandemi ini; nonton korea.
Gue bahagia ketika memikirkan orang-orang yang gue benci. Karena tidak ada nama yang bisa gue sebut. Gue bahagia ketika menyadari bahwa gue tidak menaruh dendam. Gue sudah dewasa dari dalam pikiran wkwk. (GR, but yeah)
Gue bahagia ketika bangun tidur tidak ada yang sedang atau harus gue khawatirkan.
Gue bahagia karena masih hidup dan kehidupan sudah lebih baik. Gue bahagia karena sudah tumbuh dewasa. Gue bahagia karena hidup sudah lebih baik (memang sengaja ditulis lagi). Tak banyak yang harus gue cemaskan. Tidak lagi takut jika hujan turun. Ada banyak ketakutan (taruma) masa kecil hingga remaja yang kini sudah bisa gue atasi.
Gue bahagia karena hidup terus berlanjut, dan gue terus melangkah.